Keajaiban Taman Patung Bawah Laut Meksiko

Pematung Inggris Jason de Caires Taylor menciptakan suatu keajaiban di Taman Laut Punta CancĂșn, Isla de Mujeres, dan Punta Nizuc, di Cancun, Meksiko.

Dalam sebuah proyek yang dinamakan "The Silent Evolution", Taylor menciptakan sebuah taman patung bawah laut, yang juga berfungsi sebagai terumbu karang buatan.

Taylor seperti menyulap laut menjadi galeri seni dengan menempatkan 400 figur patung, yang mengambil model dari penduduk setempat. Seperti dikutip dari Guardian, selain untuk menarik minat wisatawan, proyek ini juga bertujuan melestarikan habitat laut.




Taylor menjelaskan, selama ini terumbu karang alami di sekitar Cancun mengalami kerusakan akibat pencemaran dan eksploitasi ikan. Terumbu karang buatan ini pun diharapkan dapat 'mengistirahatkan' terumbu karang alami akibat kunjungan 750.000 ribu turis setiap tahunnya.

Terbuat dari semen khusus, patung ini sekaligus menjadi terumbu karang yang 'ditanam' sepuluh meter dari permukaan air laut. Variasi ikan dan makhluk laut lain di Laut Karibia pun akan terjaga kelestariannya di habitat buatan ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Misteri Fenomena Doppelganger, Kembaran yang Misterius

Apakah kita memiliki kembaran di dunia ini? Apakah kita dapat berada di dua tempat pada saat yang sama? Dalam sejarah, ada banyak catatan mengenai orang-orang yang mengaku berjumpa dengan bayangan dirinya sendiri. Fenomena ini sering disebut dengan istilah doppelganger.



Doppelganger berasal dari kata Jerman yang berarti "Double Walker". Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada bayangan diri yang dipercaya menyertai setiap manusia di bumi ini.

Fenomena ini berbeda dengan penampakan hantu. Jika penampakan hantu berarti seseorang melihat citra orang yang telah meninggal, maka fenomena doppelganger berarti melihat bayangan seseorang yang masih hidup.

Dalam banyak kasus, Doppelganger dipercaya sebagai tanda-tanda kematian. Konon Ratu Elizabeth I berjumpa dengan bayangan dirinya sendiri sebelum meninggal.

Entah kapan fenomena ini pertama kali muncul. Namun pada tahun 1691, ditemukan catatan mengenai Doppelganger yang ditulis oleh Robert Kirk yang menulis bahwa fenomena ini telah muncul dalam kisah-kisah rakyat Skotlandia dan Irlandia.

Kasus Dr.Wynn Wescott

Pada tanggal 12 April 1888, di British Museum of London, sebuah laporan doppelganger menciptakan kehebohan diantara karyawan museum. Dr. Wynn Wescott dan Pendeta W.T Lemon dijadwalkan untuk bertemu di ruang baca museum.

Pendeta Lemon tiba beberapa menit lebih awal dan melihat Dr. Wescott sedang terlibat pembicaraan dengan seorang rekannya yang bernama Mrs. Salmon.

Tak berapa lama kemudian, Mrs Salmon dengan sopan mengucapkan salam kepada Dr.Wescott dan meninggalkan pembicaraan.

Ia berjalan melewati pendeta Lemon dan juga memberi salam. Lalu, Mrs Salmon menoleh ke Dr.Wescott untuk memberitahu bahwa Pendeta Lemon telah tiba. Namun ia terkejut karena menyadari bahwa Dr. Wescott yang tadi berdiri telah hilang.

Pendeta Lemon dan Mrs. Salmon lalu bertanya kepada resepsionis dan petugas museum lainnya. Mereka mendapatkan jawaban yang sama. Semua memang melihat Dr. Wescott masuk ke ruangan itu, namun tidak ada yang melihat ia meninggalkan ruang tersebut.

Kaget dan kuatir, mereka mengecek ke rumah Dr. Wescott dan tidak disangka mereka menemukan Dr. Wescott sedang terbaring di ranjang, sakit dan tidak meninggalkan tempat tidurnya sejak pagi.


Kasus Abraham Lincoln

Kasus doppelganger lainnya yang juga termahsyur adalah kasus yang dialami oleh Abraham Lincoln. Kisah ini diceritakan oleh Noah Brooks yang mengaku mendengarnya langsung dari Lincoln.

Diceritakan bahwa saat Lincoln terpilih menjadi presiden, ia menjumpai "dirinya" dengan dua wajah di ruang tamunya. Satu wajah lebih pucat dibanding yang lainnya. Ketika ia mendekatinya, bayangan itu menghilang.

Lalu ia menghempaskan tubuhnya ke sofa untuk beristirahat dan bayangan itu muncul kembali. Beberapa hari kemudian, bayangan dirinya dengan dua wajah itu kembali muncul. Namun penampakan itu adalah penampakan yang terakhir kalinya.

Ketika ia menceritakannya kepada istrinya, istrinya berkata bahwa dua wajah itu berarti Lincoln akan terpilih sebagai presiden untuk dua kali masa jabatan, sedangkan wajah kedua yang lebih pucat menunjukkan kalau ia tidak akan hidup melewati masa jabatan keduanya.

Entah darimana istrinya mengetahui hal itu, namun prediksinya terbukti benar karena pada tahun 1865 Lincoln terbunuh pada saat memegang masa jabatan keduanya.

Kasus Emilie Sagee

Dari antara semua kasus doppelganger yang ternama, mungkin kasus ini adalah kasus yang paling membingungkan. Kisah ini diceritakan oleh Robert Dale Owen yang mendengarnya dari Julie Von Guldenstubbe, anak kedua Baron Von Guldenstubbe.

Pada tahun 1845, ketika Julie berusia 3 tahun, ia menghadiri sekolah von Neuwlcke, sebuah sekolah khusus perempuan di dekat Latvia. Salah satu gurunya adalah seorang perempuan 32 tahun bernama Emilie Sagee.

Walaupun Ms.Sagee dikenal sebagai guru yang baik, beredar rumor di sekolah tersebut bahwa "kembaran" Ms.Sagee sering terlihat muncul dan menghilang di hadapan para murid.

Pernah suatu kali diceritakan bahwa sementara Ms.Sagee sedang menulis di papan tulis, kembarannya yang sama persis muncul di sampingnya. Doppelganger itu meniru persis semua gerakan Ms.Sagee, bedanya ia tidak memegang kapur tulis. Peristiwa ini disaksikan oleh 13 murid di kelas tersebut.

Yang lebih luar biasa lagi adalah kejadian yang terjadi pada hari berikutnya. Pada saat itu, 42 murid sedang berkumpul di aula untuk pelajaran menjahit. Ms.Sagee sedang ada di kebun dan jelas terlihat dari jendela oleh para murid.

Tiba-tiba, doppelganger Ms.Sagee muncul dan duduk di kursi di depan ruangan. Seorang murid yang pemberani berjalan maju dan berusaha menyentuh makhluk itu, namun ia merasakan ada sebuah hambatan yang tidak terlihat menghalanginya. Lalu doppelganger tersebut menghilang secara perlahan.

Ms.Sagee sendiri mengetahui hal ini, namun ia juga tidak mengerti fenomena apa yang sedang berlangsung. Menurutnya, ketika doppelgangernya muncul, ia bisa merasakan kelelahan yang amat sangat. Bahkan wajahnya berubah menjadi pucat pasi.

Doppelganger dan Budaya

Fenomena doppelganger memiliki banyak penjelasan beragam di berbagai bagian dunia. Di Denmark, ada sebuah kisah yang menyebutkan seekor Troll (makhluk mitos) menculik seorang wanita hamil dan kemudian menggantinya dengan doppelgangernya untuk menutupi kejahatannya.

Di dalam tradisi Yahudi, setiap orang dipercaya memiliki malaikat yang berwajah mirip sepertinya yang kadang-kadang muncul dan menampakkan diri.

Di dalam tradisi dan kepercayaan beberapa negara lainnya, doppelganger secara sederhana diartikan sebagai roh jahat yang mengambil rupa seorang manusia.




Teori Dr.Peter Brugger

Dalam konteks sains, Dr.Peter Brugger dari Zurich University Hospital, mengajukan teori adanya Doppelganger Syndrom. Sindrom ini, menurut Dr.Brugger adalah sebuah perasaan dimana seorang pasien amputasi bisa merasakan kembali adanya anggota badan yang telah hilang.

Dalam kasus Doppelganger, bukan hanya sebagian anggota badan yang dirasakan, melainkan seluruh tubuh "tambahan" dirasakan ada di luar tubuh dan berada diluar kendalinya.

Menurut Dr.Brugger, sindrom ini bisa terjadi ketika syaraf kita mengalami goncangan sehingga kita akan membawa representasi internal diri yang kemudian ditransfer ke dunia luar. Ini biasa terjadi ketika kita sedang mengalami stres, kesepian atau ketika otak kita mengalami luka atau tumor.

Bagi Brugger, fenomena syaraf ini dapat menjelaskan adanya "teman imajiner" yang dialami oleh banyak anak kecil.

Eksperimen Shahar Arzy

Selain Dr.Brugger, penjelasan ilmiah lainnya juga muncul pada September 2006 di Majalah Nature. Majalah itu merilis hasil eksperimen yang dilakukan oleh Shahar Arzy dan rekannya di University Hospital, Jenewa, Swiss.


 

Mereka tanpa diduga berhasil menciptakan fenomena Doppelganger dengan menggunakan stimulasi elektromagnetik yang diberikan pada otak pasien.

Sang pasien disuruh berbaring diam di atas tempat tidur, lalu, mereka memberikan stimulasi elektrik pada Temporoparietal Junction (TPJ) di otak kirinya.

Ketika stimulasi itu diberikan, dengan segera sang pasien bisa merasakan adanya kehadiran orang lain di tempat itu. Dengan demikian, eksperimen ini membuktikan bahwa fenomena ini mungkin berhubungan dengan terganggunya aktifitas otak.

Menurut Arzy, eksperimen ini mungkin dapat menjelaskan mengenai halusinasi yang sering dialami oleh penderita Schizoprenia atau paranoia.

Penjelasan Dr.Brugger ataupun Shahar Arzy memang dapat menjelaskan pengalaman Lincoln, namun tidak dapat menjelaskan pengalaman Dr.Wescott dan Ms.Sagee.

Misalnya dalam pengalaman Ms.Sagee, mungkinkah 42 orang murid tersebut mengalami gangguan Temporoparietal otak kiri secara bersamaan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jembatan Alami yang Hidup dan Terus Tumbuh

Jembatan merupakan salah satu hasil rekayasa infrastruktur untuk mempermudah transportasi manusia. Jembatan-jembatan dibangun di lokasi di atas sungai, lembah, atau laut yang memisahkannya. Tetapi, di suatu tempat di dunia ini, jembatan-jembatan yang menghubungkan sungai-sungai itu tidak dibangun, melainkan hidup dan tumbuh!

1. Jembatan Akar di India

Di kedalaman India sebelah tenggara, di salah satu lokasi paling basah di muka bumi, jembatan-jembatan dibuat dengan cara yang sangat aneh dan unik.



















Tumbuh dari akar-akar pohon karet, orang-orang Khasis di Cherrapunjee menggunakan batang pohon pinang, membelahnya dan mengeluarkan isinya untuk membuat apa yang disebut "penunjuk akar". Saat dibentangkan dan mencapai sisi pinggir sungai lainnya, mereka mulai menyatukannya dengan akar-akar dari tanah. Dengan berjalannya waktu, jembatan yang kokoh dan hidup mulai terbentuk.

Jembatan-jembatan akar itu beberapa di anatarnya mencapai 30 meter, membutuhkan waktu 10 hingga 15 tahun untuk bisa difungsikan penuh, dan menjadikannya sangat kokoh. Beberapa sanggup menahan beban hingga 50 orang sekaligus.

Salah satu struktur yang paling unik di Cherrapunjee dikenal dengan sebutan "Umshiang Double-Decker Root Bridge." Terdiri dari dua lapis jembatan, di atas dan dibawahnya.

Karena jembatan-jembatan ini hidup dan masih terus tumbuh, membuatnya semakin kokoh saja. Beberapa jembatan akar yang tua sudah digunakan tiap hari oleh orang-orang desa di sekitar Cherrapunjee sejak lebih dari 500 tahun yang lalu.

2. Jembatan Tanaman Merambat di Lembah Iya, Jepang



Salah satu dari tiga lembah-lembah "tersembunyi", di Jepang, West Iya merupakan tempatnya ngarai berkabut, sungai bersih, dan atap-atap jerami atau daun, seperti menggambarkan Jepang berabad yang lalu. Untuk menyeberangi sungai Iya yang mengalir di sepanjang lereng lembah, para perampok, para kstria, dan pengungsi membuat sebuah jembatan khusus yang dibuat dari tanaman merambat.



Di bawah ini adalah gambar dari satu jembatan dari tanaman merambat pada tahun 1880


Pertama, dua tanaman Wisteria - salah satu tanaman merambat paling kokoh - ditanam hingga sangat panjang dari kedua sisi sungai. Saat tanaman itu mencapai panjang yang cukup, lalu dianyam bersama papan untuk membuat suatu rekayasa botani yang hidup, lunak tapi sangat kokoh.





Jembatan-jembatan itu tidak punya sisi-sisi, dan sebuah sumber sejarah orang Jepang menunjukkan bahwa jembatan tanaman ini tidak stabil, dan yang mencoba menyeberanginya pertama kali seringkali membeku di tempat, tidak mampu melanjutkan lebih jauh lagi.
Tiga dari jembatan-jembatan itu masih ada di lembah Iya. Meski beberapa (tidak semua) jembatan-jembatan itu diperkuat dengan kabel dan lajur sisi-sisi, tetap saja menakutkan untuk diseberangi. Panjangnya lebih dari 42 meter, dengan papan yang dipasang setiap 6 hingga 8 inci, dan faktanya satu jatuh ke air dari 4,5 cerita, membuatnya tidak cocok buat pengidap acrophobia (takut ketinggian).



Beberapa orang percaya jembatan-jembatan tanaman merambat yang masih ada itu pertama kali dibuat pada abad 12, yang menjadikannya beberapa di antara contoh-contoh arsitektur hidup tertua di dunia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Inilah Kembar Siam Tertua di Dunia

Donnie Galyon dan Ronnie Galyon merupakan bayi kembar siam yang mampu bertahan hidup hingga usia 59 tahun. Dua pria kembar ini memiliki dubur, organ intim, dan usus bawah yang menyatu. Lahir 28 Oktober 1951 di Dayton, Ohio, Amerika Serikat, buku rekor dunia mencatatnya sebagai pasangan kembar siam tertua di dunia.


Sesaat setelah lahir, keduanya menjalani perawatan intensif di rumah sakit hingga hampir tiga tahun. Teknologi medis saat itu belum mampu membantu operasi pemisahan keduanya. Meski memiliki dua pasang kaki dan dua pasang tangan, dua pria itu membutuhkan waktu lama untuk berkoordinasi.

Sempat ditolak belajar di sejumlah sekolah karena dianggap tidak normal, keduanya kemudian menapaki karier di dunia hiburan. Mereka tampil di berbagai negara di Amerika, juga reality show di sejumlah stasiun televisi. Kini, keduanya telah memutuskan pensiun dari dunia hiburan dan menetap di kampung halamannya di Dayton.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pertama di Dunia, Bocah Inggris Punya DNA Ekstra

Bocah laki-laki berusia dua tahun menjadi manusia pertama di dunia yang memiliki untaian DNA tambahan. Saking langkanya, dokter bahkan tidak memiliki nama untuk kondisi itu.

Alfie Clam lahir dengan mata yang tidak bisa melihat dan beberapa kondisi tidak normal. Karenanya, dokter melakukan sejumlah tes yang menunjukkan bahwa Alfie memiliki tujuh kromosom DNA dengan ekstra untaian kromosom. Ini belum pernah terjadi pada siapapun.

Paramedis juga tidak tahu apakah kondisi itu akan meningkatkan atau menurunkan harapan hidup Alfie yang berasal dari Nuneaton, Inggris. Kini, ia sedang menjalani perbaikan fungsi pencernaan.


Alfie Clam, bocah dengan DNA tambahan

Orangtua Alfie, Gemma dan Richard Clam, tidak menyadari keanehan puteranya saat pertama kali melihatnya. Namun, dokter mengklaim Alfie memiliki sesuatu yang berbeda saat berusia enam pekan.

“Memiliki anak seperti Alfie membuat Anda menghargai semua hal kecil. Dia tidak bisa menggulingkan tubuhnya hingga berusia 18 bulan saat itu terjadi, kami benar-benar merasa bahagia,” ujar ibu Alfie, Gemma Clamp.

Kondisi itu membuat Alfie tidak bisa melihat hingga berusia tiga bulan dan sulit bergerak karena otot tubuhnya yang lemah. Meskipun begitu, saat ini Alfie sudah bisa melihat setelah dioperasi.


Alfie masih menderita masalah pencernaan dan harus mengkonsumsi obat setiap hari untuk membantu tubuhnya menyerap nutrisi penting.

Yang cukup membuat prihatin, tubuh Alfie selalu bersuhu tinggi karena masalah metabolisme. Sejak lahir, Alfie sudah dilarikan ke rumah sakit sebanyak enam kali, dua di antaranya karena Alfie sempat berhenti bernafas untuk sesaat.

“Memiliki Alfie sudah mengubah hidup kami. Tapi dia layaknya anak laki-laki yang bahagia dan menciptakan kesempurnaan dalam hidup kami. Saat di rumah sakit, semua dokter dan perawat tidak sabar untuk melewati saat menyenangkan bersama Alfie,” kata Gemma lagi.

Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1409982/pertama-di-dunia-bocah-inggris-punya-dna-ekstra


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sancaya Rini; Populerkan Batik Dengan Pewarna Alami

 Siapa sangka, di pojok Pamulang Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terdapat sosok yang menunjukkan kecintaan pada seni dan budaya dengan tetap memperhatikan lingkungan. Dialah Sancaya Rini, pemenang KEHATI Award 2009 lewat kreasi batik dengan pewarna alami.Sancaya Rini (50) ibu rumah tangga memulai usaha kecilnya berawal dari rasa keprihatinannya terhadap masa depan anak-anak putus sekolah di sekitar lingkungan tempat tinggalnya di Pamulang, Tangerang sekitar empat tahun silam

"Intinya bagaimana supaya mereka mempunyai rasa bangga terhadap diri sendiri, tidak selalu dikucilkan oleh orang-orang, mereka itu sebenarnya hanya perlu diberi kesempatan dan menggali lagi kemampuan mereka, jadi, jangan dianggap remeh," kata ibu empat anak ini.
Foto: FirmansyahFoto: FirmansyahBerbekal sedikit ilmunya ketika mengikuti kursus batik di Museum Batik Jakarta, Ia mulai merangkul anak-anak tersebut untuk di didik dan di bina dengan mendesain batik dengan karyanya sendiri dengan tujuan agar kelak mereka dapat hidup layak dan mandiri.
Bermula dari rasa kasihan melihat anak putus sekolah di lingkungannya [FOto: Firmansyah]Wanita Lulusan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengaku kalau membatik bukanlah salah satu hobbynya, namun, ia yakin dengan ketekunan dan kerja keras serta keikhlasan niat dapat memberikan manfaat lebih bagi dirinya, keluarganya terutama lingkungan sekitar.
Cara mewarnai batik [Foto: Firmansyah]Cara mewarnai batik [Foto: Firmansyah]"Dari 15 anak akhirnya lama kelamaan tinggal 3 orang, tapi gak apa-apa karena saya sanat menghargai keseriusan mereka untuk memiliki jalan hidup yang berebeda dengan teman-teman sebaya yang bernasib kurang baik," timpal Rini yang membuka workshop creative kanawida yang berlokasi di Jl. H. Soleh No 2 Benda Baru Pamulang Tangerang.
hasil karya sentuhan tangan binaan Rini [Foto: Firmansyah]Walaupun termasuk kategori usaha skala rumahan, namun, ia mencoba menawarkan produk kain batik yang tidak bermotif tidak seperti kebanyakan berbeda namun berdesain modern atau kontemporer. Desain kontemporer disadur dari segala macam objek hidup yang ada di alam seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang sesuai ekspolarasi imaginasi anak didiknya.
Pewarna alami dari kulit manggis [Foto: Firmansyah]Pewarna alami dari kulit manggis [Foto: Firmansyah]Zat pewarna batik yang dipilih pun tidak menggunakan zat kimia namun menggunakan bahan-bahan pewarna yang diolah dari limbah kulit buah-buahan, yang ternyata mampu menghasilkan warna-warna yag indah dan berkarakter. Untuk metode melukisnya masih menggunakan alat-alat tradisional yaitu canting.
Foto: FirmansyahFoto: Firmansyah"Zat pewarna dari alam sudah ada sejak zaman dahulu, baru ketika masa colonial di perkenalkan zat-zat kimia hingga sekarang ini, jadi, kita munculkan kembali kepada kearifan lokal yang pernah, lagipula, penggunaan limbah ini kan ramah lingkungan," tutup Rini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Papertole



Diperkirakan, seni papertole telah ada sejak lebih dari seabad yang lalu. Namun sejauh ini memang agak sulit dilacak secara pasti sejarah awal seni papertole. Laksana seorang putri jelita yang telah tumbuh dewasa dan mampu hidup mandiri, tetapi tak ada orang yang tahu riwayatnya, kapan dan di mana sang putri lahir dan siapa orangtuanya.
Dalam sebuah versi yang lebih mirip Legenda, konon papertole berawal dari seorang ibu tua yang hidup miskin di sebuah sudut kota Eropa. Entah mengapa, suatu hari si ibu tua itu memotong-motong kain bajunya yang bermotif bunga. Potongan potongan kain bermotif bunga yang identik itu lantas ia tempel-tempel dan tumpuk-tumpuk hingga membentuk gambar bunga tiga dimensi. Kemudian datanglah seorang yang melihat dan kagum atas kreasi yang dibuat si ibu tua itu. Akhirnya orang itupun membeli hasil karya itu. Itulah konon karya pertama yang menjadi cikal bakal papertole di dunia.
Di Indonesia sendiri, di beberapa daerah telah tumbuh penggemar seni papertole, seperti di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Bali, Medan dan Balikpapan. Outlet-outlet yang menjual alat-alat dan bahan papertole telah ada di kota kota itu. Telah muncul gejala rumah-rumah pribadi, hotel-hotel, dan apartemen-apartemen di kota-kota besar menghias interior ruangannya dengan beragam kreasi papertole. Siapapun yang ingin berkecimpung dalam bisnis papertole tentunya perlu melihat itu sebagai peluang pasar yang masih terbuka lebar untuk dijelajahi dan diambil peluang ini sebagai bisnis yang dapat meraup uang dalam waktu yang tidak terlalu lama dan tidak terlalu banyak saingannya.
Sebagai sebuah seni terapan, pada dasarnya seni papertole ini sangat mudah dipelajari dan dipraktekkan oleh siapapun, baik lelaki maupun perempuan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Yang terpenting adalah kemauan dan kesediaan untuk belajar, dan terus-menerus berlatih mempraktekkannya hingga mahir dan sempurna.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS